A. Derivat Epidermis
Derivat
epidermis adalah suatu suatu bangunan atau alat tambahan pada epidermis yang
berasal dari epidermis, tapi memiliki struktur dan fungsi yang berlainan dengan
epidermis itu sendiri.
Macam-macam derivat epidermis antara lain :
1.
Stomata
adalah suatu celah pada epidermis yang dibatasi oleh dua sel penutup yang
berisi kloroplas dan mempunyai bentuk serta fungsi yang berlainan dengan
epidermis.
Fungsi stomata: Sebagai
jalan masuknya CO2 dari udara pada proses fotosintesis Sebagai jalan penguapan
(transpirasi)/ Sebagai jalan pernafasan (respirasi) Sel yang mengelilingi
stomata atau biasa disebut dengan sel tetangga berperan dalam perubahan osmotik
yang menyebabkan gerakan sel penutup. Sel penutup letaknya dapat sama tinggi,
lebih tinggi atau lebih rendah dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi
dengan permukaan epidermis lainnya disebut faneropor, sedangkan jika menonjol
atau tenggelam di bawah permukaan disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung
inti yang jelas dan kloroplas yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding
sel penutup dan sel penjaga sebagian berlapis lignin.
· Berdasarkan hubungan
ontogenetik antara sel penjaga dan sel tetangga, stomata dapat dibagi menjadi
tiga tipe, yaitu:
Stomata mesogen, yaitu sel
tetangga dan sel penjaga asalnya sama.
Stomata perigen, yaitu sel
tetangga berkembang dari sel protoderm yang berdekatan dengan sel induk
stomata.
Stomata mesoperigen, yaitu
sel-sel yang mengelilingi stomata asalnya berbeda, yang satu atau beberapa sel
tetangga dan sel penjaga asalnya sama, sedangkan yang lainnya tidak demikian.
·
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel
epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata,
yaitu:
Anomositik, sel penutup dikelilingi oleh sejumlah
sel yang tidak beda ukuran dan bentuknya dari sel epidermis lainnya. Umum pada
Ranuculaceae, Cucurbitaceae, Mavaceae.
Anisositik, sel penutup diiringi 3 buah sel
tetangga yang tidak sama besar. Misalnya pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum.
Parasitik, setiap sel penutup diiringi sebuah sel
tetangga/lebih dengan sumbu panjang sel tetangga itu sejajar sumbu sel penutup
serta celah. Pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, Mimosaceae.
Diasitik, setiap stoma dikelilingi oleh 2 sel
tetangga yang tegak lurus terhadap sumbu panjang sel penutup dan celah. Pada
Caryophylaceae, Acanthaceae.
2.
Trikomata merupakan rambut bersel satu atau
bersel banyak dibentuk dari sel epidermis, struktur yang lebih besar dan padat
seperti kutil dan duri, tersusun oleh jaringan epidermis atau jaringan di bawah
epidermis (emergens).
·
Trikoma dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
Trikoma non glandular (tidak menghasilkan sekret)
Rambut uniselular sederhana atau multiselular uniseriat, yang tidak memipih,
umum dijumpai pada Lauraceae, Moraceae, Triticium, Hordeum, Pelargonium, dan
Gossypium. Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiselular dan memipih nyata
sekali. Contohnya pada Olea dan Cruciferae. Rambut multiselular yang dapat berbentuk
bintang atau tempat lilin bercabang. Misalnya pada Styrak, Platanus, dan
Verbacum. Rambut kasar, trikoma kasar berserat, yang dipangkalnya terdiri atas
sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang berdampingan.
Trikoma glandular (menghasilkan sekret) Trikom
ini dapat bersel satu, bersel banyak, atau berupa sisik.Trikom glandular
terlibat dalam sekresi berbagai bahan, contohnya: trikom sekresi garam, trikom
sekresi nektar, trikom sekresi getah, trikom sekresi terpentin, koleter, rambut
sengat, rambut akar, dll.
·
Fungsi trikoma pada masing-masing organ:
Pada daun untuk mengurangi penguapan, mengurangi
gangguan hewan dan manusia, meneruskan rangsang .
Pada bunga (nektaria) mengeluarkan madu untuk
menarik serangga membantun penyerbukan.
Pada biji untuk mencegah gangguan serangga yang
akan merusak biji, menyerap air sehingga biji menjadi lekas berkecambah dan
tumbuh.
Pada batang untuk mjengurangi penguapan dan untuk
memanjat (kaktus, rotan).
3.
Litokis terdapat pada epidermis Ficus dengan
penebalan sentripetal yang tersusun oleh tangkai selulosa dengan deposisi/
endapan Ca-carbonat yang membentuk bangunan seperti sarang lebah dan disebut
sistolit.
4.
Sel Silika dan Sel Gabus Pada Gramineae, di antara
sel-sel epidermis yang memanjang, di sebelah atas tulang daun, terdapat sel
pendek yang terdiri dari dua tipe sel, yaitu sel silika dan sel gabus. Sel
silika dan sel gabus sering kali secara berturut-turut dibentuk dalam pasangan
di sepanjang daun. Sel-sel silika yang berkembang sepenuhnya mengandung
badan-badan silika yang berupa massa silika yang isotropik dan di
tengah-temgahnya biasanya berupa granula-granula renik. Pada pandangan
permukaan, benda-benda silika itu mungkin berbentuk bulatan, elips, halter,
atau bernentuk pelana. Sel gabus dindingnya mengandung suberin dan sering
mengandung bahan organik yang padat. Distribusinya menyebabkan pengerasan pada
kulit batang. Bentuknya segitiga, segiempat, tidak teratur, angka 8, membulat,
dll. Sel Kipas (buliform cell) Sel-sel ini berukuran lebih besar dibandingkan
dengan sel epidermis, berbentuk seperti kipas, berdinding tipis dan mempunyai
vakuola yang besar. Dindingnya terdiri dari bahan-bahan selulosa dan pektin,
dinding paling luar mengandung kutin dan diselubungi kutikula. Plasma sel
berupa selaput yang melekat pada dinding sel dan berfungsi menyimpan air. Jika
udara panas, air dalam sel kipas akan menguap, sel kipas akan mengerut sehingga
luas permukaan atas daun akan lebih kecil dari luas permukaan bawah. Oleh
karenanya daun akan menggulung dan akan mengurangi penguapan lebih lanjut.
Lenti Sel Pada beberapa tumbuhan di permukaan batangnya ada bintik-bintik yang
disebut lenti sel. Terjadinya lenti sel adalah apabila pada permukaan batang
dulu dijumpai stoma, setelah stoma tidak berfungsi lagi maka stoma akan berubah
fungsi menjadi lenti sel (pori gabus). Karena lubang stoma diisi oleh sel
koripeloid, yaitu sel-sel yang dindingnya mengandung zat gabus. Sel gabus
tersebut berasal dari kambium gabus yang tidak membentuk felem ke arah luar
tetapi membentuk koripeloid. Semakin lama semakin banyak sehingga dan dapat
tersembur keluar, sehingga dari luar tampak sebagai bintik-bintik.
5.
Velamen merupakan beberapa jenis sel mati yang
terdapat disebelah dalam epidermis akar gantung atau akar udara pada tanaman
Anggrek. Velamen berfungsi untuk menyimpan air atau menyimpan udara. Epidermis
beserta velamen ada yang menyatakan sebagai epidermis ganda atau multiple
epidermis. Parenkim Air (jaringan air) Parenkim air merupakan beberapa lapis
sel di sebelah dalam epidermis daun tumbuhan xerofita. Tersusun oleh sel yang
besar –besar berdinding tipis dengan vakuola sentral yang besar. Parenkim air berfungsi
untuk menyimpan air pada tumbuhan xerofita. Epidermis beserta parenkim air
disebut epidermis ganda. [1]
B.
Pada tumbuhan dikotil, berdasarkan susunan sel
epidermis yang ada di samping sel penutup dibedakan menjadi empat tipe stomata,
yaitu:
Jenis anomositik atau
jenis Ranunculaceae
|
Catatan : Sel penutup
dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak berbeda ukuran danbentuknya dari sel
episermis lainya. Jenis ini umum terdapat pada Ranunculaceae,Capparidaceae,
Mlvaceae.
|
|
Gambar literature :
|
Jenis anisositik atau jenis Cruciferae
|
Catatan : Sel penutup
dikelilingi tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar. Jenis ini umum
terdapat pada Cruciferae, Nikotiana, Solanum.
|
|
Gambar literature :
|
Jenis parasitik atau jenis Rubiaceea
|
Catatan : Setiap sel penutup
diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbupanjang sel tetangga itu
sejajar sumbu sel penutup serta celah. Jenis ini
umumnya terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae kebanyakan spesies Convolvulaceae,
Mimosaceae
|
|
Gambar literature :
|
Jenis diasitik
atau jenis Caryophyllaceae
|
Catatan : Setiap stoma
dikelilingi dua sel tetangga. Dinding bersama dari kedua seltetangga itu
tegak lurus terhadap sumbu melalui panjang sel penutup sertacelah. Jenis ini
umum terdapat pada Caryophyllaceae, Acanthaceae
|
|
Gambar literature :
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar