Selasa, 08 Maret 2016

PENGAMATAN SEL TUMBUHAN

PRAKTIKUM II
PENGAMATAN SEL TUMBUHAN

       I.            TUJUAN PRAKTIKUM
1.      Mengamati bentuk-bentuk sel dan komponen sel seperti dinding sel
2.      Mengamati isi sel terutama komponen protoplasmik
3.      Mengamati komponen non protoplasmic penyusunan sel

    II.            DASAR TEORI
A.      Sejarah dan Pengertian Sel
            Pada tahun 1665, Robert Hooke mengamati sayatan gabus dari batang Quercus suber menggunakan mikroskop. Ia menemukan adanya ruang – ruang kosong yang dibatasi dinding tebal dalam pengamatannya. Robert Hooke menyebut ruang – ruang kosong tersebut dengan istilah cellulae artinya sel. Sel yang ditemukan Robert Hooke merupakan sel – sel gabus yang telah mati. Pada tahun 1835, sebelum teori Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Di dalam tubuh manusia, telah dikenali sekitar 210 jenis sel. Perkembangan penemuan tentang sel mendorong berkembangnya persepsi tentang sel. Dari sinilah kemudian lahir teori – teori tentang sel. Beberapa teori tentang sel sebagai berikut :

1.     Sel Merupakan Kesatuan atau Unit Struktural Makhluk Hidup
 ini dikemukakan oleh Jacob Schleiden (1804–1881) dan Theodor Schwan (1810–1882). Tahun 1839 Schleiden, ahli botani berkebangsaan Jerman, mengadakan pengamatan mikroskopis terhadap sel tumbuhan. Pada waktu yang bersamaan Theodor Schwan melakukan pengamatan terhadap sel hewan. Dari hasil pengamatannya mereka menarik kesimpulan sebagai berikut :
  Tiap makhluk hidup terdiri dari sel.
  Sel merupakan unit struktural terkecil pada makhluk                                     hidup.
  Organisme bersel tunggal terdiri dari sebuah sel, organisme  lain yang tersusun lebih dari satu sel disebut organisme bersel banyak.
2.      Sel Sebagai Unit Fungsional Makhluk Hidup
Max Schultze (1825–1874) menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan. Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi – reaksi kimia kehidupan. Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan.
3.      Sel Sebagai Unit Pertumbuhan Makhluk Hidup
Rudolph Virchow (1821–1902) berpendapat bahwa omnis cellula ex cellulae (semua sel berasal dari sel sebelumnya).
4.     Sel Sebagai Unit Hereditas Makhluk Hidup 
Ilmu pengetahuan dan teknologi mendorong penemuan unit – unit penurunan sifat yang terdapat dalam nukleus, yaitu kromosom. Dalam kromosom terdapat gen yang merupakan unit pembawa sifat. Melalui penemuan ini muncullah teori bahwa sel merupakan unit hereditas makhluk hidup.




Penemuan – penemuan yang mendukung perkembangan teori sel sebagai berikut:
  Robert Brown (1812), Biolog Skotlandia, menemukan benda kecil terapung dalam cairan sel yang ia sebut nukleus.
  Felix Durjadin (1835), beranggapan bahwa bagian terpenting sel adalah cairan sel yang sekarang disebut protoplasma.
  Johanes Purkinye (1787–1869), orang pertama yang mengajukan istilah protoplasma untuk menamai bahan embrional sel telur.
Pengertian sel dan teori mengenai sel
  Pengertian Sel
              Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Struktur sel dan fungsi-fungsinya secara menakjubkan hampir serupa untuk semua organisme, namun jalur evolusi yang ditempuh oleh masing-masing golongan besar organisme (Regnum) juga memiliki kekhususan sendiri-sendiri. Sel-sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling bekerja sama dalam organisasi yang sangat rapi.

 Beberapa Teori Mengenai Sel
Beberapa ahli telah mencoba menyelidiki tentang struktur dan fungsi sel, dan kemudian muncullah beberapa teori tentang sel. Sejarah ditemukannya teori tentang sel diawali penemuan mikroskop yang menjadi sarana untuk mempermudah melihat struktur sel. Berbagai penelitian para ahli biologi, antara lain seperti berikut.



1.      Robert Hooke (1635 – 1703)
Ia mencoba melihat struktur sel pada sayatan gabus di bawah mikroskop. Dari hasil pengamatannya diketahui terlihat rongga – rongga yang dibatasi oleh dinding tebal. Jika dilihat secara keseluruhan, strukturnya mirip sarang lebah. Satuan terkecil dari rongga tersebut dinamakan sel.
2.      Schleiden (1804 – 1881) dan T. Schwann (1810 – 1882)
Mereka mengamati sel – sel jaringan hewan dan tumbuhan. Schleiden mengadakan penelitian terhadap tumbuhan. Setelah mengamati tubuh tumbuhan, ia menemukan bahwa banyak sel yang ada pada tubuh tumbuhan. Akhirnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Schwann melakukan penelitian terhadap hewan. Ternyata dalam pengamatannya tersebut ia melihat bahwa tubuh hewan juga tersusun dari banyak sel. Selanjutnya ia menyimpulkan bahwa satuan terkecil dari tubuh hewan adalah sel.  Dari dua penelitian tersebut keduanya menyimpulkan bahwa sel merupakan unit terkecil penyusun makhluk hidup.
3.       Robert Brown
Pada tahun 1831, Brown mengamati struktur sel pada jaringan tanaman anggrek dan melihat benda kecil yang terapung – apung dalam sel yang kemudian diberi nama inti sel atau nukleus. Berdasarkan analisanya diketahui bahwa inti sel selalu terdapat dalam sel hidup dan kehadiran inti sel itu sangat penting, yaitu untuk mengatur segala proses yang terjadi di dalam sel.
4.       Felix Durjadin dan Johannes Purkinye
Pada tahun 1835, setelah mengamati struktur sel, Felix Durjadin dan Johannes Purkinye melihat ada cairan dalam sel, kemudian cairan itu diberinya nama protoplasma.
5.        Max Schultze (1825-1874)
Ia menegaskan bahwa protoplasma merupakan dasar – dasar fisik kehidupan. Protoplasma merupakan tempat terjadinya proses hidup. Dari pendapat beberapa ahli biologi tersebut akhirnya melahirkan beberapa teori sel antara lain:

  Sel merupakan unit struktural makhluk hidup.
  Sel merupakan unit fungsional makhluk hidup.
  Sel merupakan unit reproduksi makhluk hidup.
  Sel merupakan unit hereditas.
Beberapa teori sel itu menunjukkan betapa pentingnya peranan sel karena hampir semua proses kehidupan dan kegiatan makhluk hidup dipengaruhi oleh sel.

B.     Jenis – Jenis Sel menurut Inti sel
            Sel adalah unit terkecil dari struktur kehidupan. Dari Bakteri Uniseluler hingga organisme Multiseluler yang cukup kompleks, tersusun atas sel. kali ini artikel e-Learning Biologi akan membahas tentang komponen dasar penyusun makhluk hidup
            Sel terdiri dari dua Tipe, Eukariot dan Prokariot. Dinamai Eukariot karena sel ini memiliki selubung nukleus (intisel). Sebuah nukleus berisi DNA dan dilapisi oleh membran yang memisahkannya dengan bagian sel lainnya. Sedangkan sel prokariot tidak memiliki selubung nukleus , sehingga kumpulan
DNA tidak terpisah dengan bagian sel lainnya.
Dalam sistem tiga Domain, Prokariot terdiri dari Arkaea dan Bakteria. Eukariot terdiri dari Hewan, Tumbuhan, Fungi dan Protista. Sel eukariot lebih kompleks dan berukuran lebih besar dibanding dengan sel prokatiot. Rata – rata sel eukariot berukuran 10 kali lebih besar dibanding dengan sel prokariotik. Sel Eukariot berkembang biak melalu dua cara yaitu mitosis dan meiosis, sedangkan sel prokariot berkembangbiak dengan melakukan pembelahan biner. selama melakukan pembelahan biner, molekul DNA melakukan peplikasi sel induk dan kemudian membentuk dua sel anakan identik.
Eukariot dan prokariot memperoleh energi dengan melakukan respirasi selular. Respirasi seluler melalui tiga tahapan utama, yaitu glikolisis, siklus asam sitrat, dan transport elektron. pada sel eukariot respirasi seluler dilakukan oleh mitokondria, sedangkan pada sel prokariot fungsi ini terjadi didalam sitoplasma.
Ada beberapa struktur yang membedakan antara sel eukariot dan sel prokariot, berikut adalah tabel perbedaan antara sel prokariot dan sel eukariot yaitu :

NO.
STRUKTUR
SEL PROKATIOTIK
SEL EUKARIOTIK
1.
Membran Plasma
Tidak ada
Ada
2.
Membran Nukleus
Tidak ada
Ada
3.
Nukleus
Tidak ada
Ada
4.
Plastida
Tidak ada
Ada / Tidak ada
5.
Mitokondria
Tidak ada
Ada
6.
Badan Golgi
Tidak ada
Ada
7.
DNA
Ada
Ada
8.
RNA
Ada
Ada
9.
Histon
Tidak Ada
Ada
10.
Pigmen
Ada
Ada
11.
Retikulum Endoplasma
Tidak ada
Ada
12.
Sentriol
Tidak ada
Ada
13.
LIsosom
Tidak ada
Ada

            Tumbuhan memiliki evolusi yang tinggi, adalah organisme eukariotik yang mengandung organel sel yang terikat membran. Meskipun tumbuhan dan hewan keduanya milik eukariota, mereka berbeda dalam fitur karakteristik tertentu. Misalnya, sel tumbuhan memiliki dinding sel yang berkembang dengan baik dan vakuola besar, sedangkan sel hewan tidak memiliki bagian struktur tersebut. Selain perbedaan-perbedaan struktural, sel tumbuhan tidak memiliki sentriol dan filamen menengah, yang terdapat dalam sel hewan.
Sel tumbuhan yang khas terdiri dari sitoplasma dan organel. Bahkan, semua organel (kecuali nukleus) dan struktur subselular yang hadir dalam sitoplasma, akan tertutup oleh lapisan pelindung (dinding sel dan membran sel). Studi ilmiah telah dilakukan mengenai organel sel dan fungsi mereka. Setiap organel-organel sel tumbuhan memiliki fungsi tertentu, tanpa adanya sel tidak dapat beroperasi dengan baik.
Sel tumbuhan dilindungi dari lingkungan sekitar oleh dinding sel dan membran sel. Perhatikan bahwa keduanya merupakan struktur permukaan dan bukan organel sel. Mereka tidak hanya memberi bentuk, dukungan, dan kekuatan untuk sel, tetapi juga membantu dalam transportasi. Ketika datang pada organel yang ditemukan dalam sel tumbuhan, mereka lebih atau kurang mirip dengan sel-sel hewan, kecuali bahwa yang terakhir tidak memiliki kloroplas, yang bertanggung jawab untuk fotosintesis. Berikut ini adalah daftar dari organel yang ditemukan dalam sel tumbuhan.

inti (nukleus)

Nukleus (jamak nuklei) adalah organel sel yang sangat khusus, yang menyimpan komponen genetik (kromosom) dari sel tertentu. Nukleus berfungsi sebagai pusat administrasi utama sel dengan mengkoordinasikan proses metabolisme seperti pertumbuhan sel, pembelahan sel, dan sintesis protein. Bersama-sama, inti beserta isinya disebut sebagai nukleoplasma.

Plastida (Kloroplas)

Plastida adalah istilah kolektif untuk organel yang membawa pigmen. Dalam sel tumbuhan, kloroplas adalah bentuk yang paling menonjol dari plastida yang mengandung pigmen klorofil hijau. Karena plastida kloroplas ini, sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk menjalani fotosintesis dengan adanya sinar matahari, air, dan karbon dioksida untuk mensintesis makanannya sendiri.

ribosom

Ribosom adalah organel tumbuhan yang terdiri dari protein (40 persen) dan asam ribonukleat atau RNA (60 persen). Mereka bertanggung jawab untuk sintesis protein. Di dalam sel, ribosom dapat muncul secara bebas (ribosom bebas) atau mungkin melekat pada organel lain, retikulum endoplasma (ribosom terikat). Setiap ribosom terdiri dari dua bagian, yaitu subunit besar dan subunit kecil.

mitokondria

Mitokondria (tunggal mitolondrion) adalah organel besar, bulat atau berbentuk batang yang hadir dalam sitoplasma sel tumbuhan. Mereka memecah karbohidrat kompleks dan gula menjadi bentuk yang dapat digunakan untuk tumbuhan. Mitokondria mengandung enzim tertentu yang penting untuk pasokan energi ke sel tumbuhan. Oleh karena itu, organel sel ini juga dikenal sebagai pembangkit tenaga listrik sel.

Badan golgi

Sebuah badan Golgi juga disebut sebagai kompleks Golgi atau aparat Golgi. Organel ini memainkan peran utama dalam mengangkut zat kimia di dalam dan keluar dari sel. Setelah retikulum endoplasma mensintesis lemak dan protein, badan Golgi mengubah dan mempersiapkan mereka untuk mengekspor ke luar sel. Diatur dalam pola seperti kantung, organel ini terletak di dekat inti sel.

Retikulum endoplasma

Retikulum endoplasma (RE) adalah penghubung antara inti dan sitoplasma sel tumbuhan. Pada dasarnya, itu adalah jaringan interkoneksi, kantung berbelit-belit yang terdapat dalam sitoplasma. Berdasarkan ada tidaknya ribosom, RE dapat dikleompokan menjadi RE jenis halus atau kasar. Jenis yang pertama memiliki ribosom, sedangkan yang kedua ditutupi dengan ribosom. Secara keseluruhan, retikulum endoplasma berfungsi sebagai manufaktur, penyimpanan, dan pengangkutan struktur glikogen, protein, steroid, dan senyawa lainnya.

vakuola

Vakuola adalah membran, organel penyimpanan yang membantu dalam mengatur tekanan turgor dari sel tumbuhan. Dalam sel tumbuhan, bisa ada lebih dari satu vakuola. Namun, vakuola menghabiskan wilayah yang lebih besar daripada yang lain, yang menyimpan segala macam senyawa kimia. Vakuola juga membantu dalam pencernaan intraselular molekul kompleks dan ekskresi produk-produk limbah.
 peroksisom
Peroksisom adalah organel sitoplasma dari sel tumbuhan, yang mengandung enzim oksidatif tertentu. Enzim ini digunakan untuk pemecahan metabolisme asam lemak ke dalam bentuk gula sederhana. Fungsi penting lainnya dari peroksisom adalah untuk membantu kloroplas dalam menjalani proses fotorespirasi.
 III.            METODOLOGI PRAKTIKUM
A.    Alat yang digunakan
a)    Mikroskop
b)    Kaca preparat/object glass
c)   Ka penutup/deck glass/cover glass
d)  Pisau cutter atau siel
e)   Lap kain/tissue
f)    Kamera Hp
B.     Bahan yang digunakan
a)      Empulur batang singkong
b)      Bawang merah
c)      Amylum kentang
d)     Amylum  beras
e)      Amylum singkong
f)       Amylum jagung
C.     Prosedur praktikum
1.      Bawang merah (Allium Cepa L.)
·         Siapkan bawang merah dan kupas kulit terluarnya.
·          Kemudian kupas bagian daging buahnya lalu ambil bagian yang berupa  lembaran tipis pada permukaan bawang.
·         Siapkan kaca objek dan kaca penutup.
·         Pada kaca objek , teteskan air  secukupnya.
·         Letakkan bagian bawang yang akan diamati pada kaca objek yang telah di tetesi air dan tutup dengan kaca penutup.
·         Letakkan objek bawang tersebut pada meja preparat.
·          Amati dengan mikroskop dengan perbesaran 10 kali pada lensa objektif. Setelah dapat, amati lagi dengan perbesaran 40 kalipada lensa objektif.
2.      Amylum manihot 
·         Ambil amylum manihot secukupnya, letakkan pada object glass
·         Tetesi dengan air
·         Tutup dengan cover glass
·         Amati dan foto
3.      Amylum maydis
·         Ambil amylum maydis secukupnya, letakkan pada object glass
·         Tetesi dengan air
·         Tutup dengan cover glass
·         Amati dan foto



4.      Amylum  solani
·         Ambil amylum solani secukupnya, letakkan pada object glass
·         Tetesi dengan air
·         Tutup dengan cover glass
·         Amati dan foto

 IV.            HASIL PRAKTIKUM
5.      Berdasarkan  hasil pengamatan saat praktikum mengamati Allium cepa L.  Amylum manihot , Amylum maydis, Amylum soelani. dengan mengguna kan mikroskop.
Allium cepa L
Perbasaran: 10 x 10
Keterangan :
·      Ribosom :berfungsi sebagai tempat sintesa protein.
·      Sitoplasma :merupakan benda hidup yang terdapat dalam sel, berbentuk cairan yang agak kental.
·      Dinding sel berfungsi dalam mempertahankan turgor/tekanan dinding yang memepertahan kanpotensial air dan berfungsi dalam mekanisme pengangkut  an air dan mineral padatumbuhan.

Gambar pengamatan:
Berdasarkan  literatur:
Amylum manihot
Perbasaran: 10 x 10
Banyak. Hilus di tengah berupa titik, garis lurus/bercabang, Lamella tidak jelas, konsentris. Butir majemuk sedikit, terdiri dari 2/3 butir tunggal bentuk tidak sama.
Gambar pengamatan:

Berdasarkan  literatur:
Amylum maydis
Perbasaran: 10 x 10
Butir bersegi banyak, bersudut atau butir bulat. Hilus di tengah berupa rongga yang nyata dan celah berjumlah 2-5. Tidak ada lamella.
Gambar pengamatan:
Berdasarkan literatur:
Amylum soelani
Perbasaran: 10 x 10
Keterangan :
Butir tunggal, tidak beraturan atau bulat telur. Butir majemuk jarang, terdiri 2-4. Hilus berupa titik pada ujung yang sempit. Lamella konsentris jelas.
Gambar pengamatan:
Berdasarkan  literatur:

    V.            PEMBAHASAN
            Sel adalah suatu susunan atau unit terkecil yang menyusun mahluk hidup. Di dalam sel terjadi berbagai kegiatan kehidupan seperti makan, mengeluarkan zat sisa, bernafas, berkembangbiak, dan berbagai aktivitas kehidupan lainnya. Oleh sebab itu, sel disebut juga unit fungsional terkecil dari kehidupan. Namun pada sel mati, sel tidak melakukan kegiatan kehidupan. Bila diamati di bawah mikroskop, pada sel mati akan terlihat ruang-ruang kosong. Hal ini disebabkan karena protoplasma telah mati (mengering).

           



            Sedangkan pada sel hidup akan mengandung protoplasma yang mencangkup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.Dengan menggambar dan memberikan nama pada setiap bagiannya tentunya kita dapat melakukan sebuah pembahasan pada sel mati, sel hidup, sel tumbuhan dan sel hewan.

            Sel tumbuhan memiliki organel tertentu yang tidak terdapat pada sel hewan. Sel tumbuhan memiliki dinding sel, plastida, vakuola, dan plasmodesmata yang tidak dimiliki sel hewan. Nama-nama organel yang ada pada sel tumbuhan adalah sebagai berikut :
a. Dinding sel
b. Membran sel
c. Ribosom
d. Sitoplasma
e. Sentrosom
f. Badan golgi
g. Mitokondria
h. Amylosplast
i. Nukleus
j. Nukleolus
k. Membran nukleus
l. Retikulum endoplasma
m. Kloroplas
n. Vakuola
o. Plastida
p. Plasmodesmata

            Pada sel mati, tidak terdapat inti sel hanya terdapat dinding sel sementara bagian yang lain kosong. Selain itu bentuknya seperti segi lima atau segi enam. Sementara pada sel hidup (bawang merah), memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. bentuk sel bawang merah seperti balok yang disusun miring, terdapat cairan dalam sel bawang merah yang merupakan cairan inti (nukleoplasma), memiliki cairan didalamnya dan ada aktifitas yang terjadi didalamnya seperti pertukaran zat dalam sel Berwarna merah muda pada bagian selnya karena mengandung plastid yang menghasilkan kloroplas. Dan pada epitel, mempunyai tiga bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Bentuk sel bawang merah dan bawang putih hampir sama. Begitu juga strukturnya. Perbedaannya, jika sel bawang merah berwarna merah muda, sel bawang putih tidak berwarna.

            Sel pada bawang merah mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup. Sementara pada sel mati( gabus batang singkong) tidak lagi berperan bagi kehidupan. Berdasarkan hasil pengamatan pada sel tumbuhan terdapat butiran-butiran berwarna hijau pada sel tumbuhan tersebut yang disebut plastida. Plastida adalah organel yang meghasilkan warna pada sel tumbuhan. Plastida berfungsi untuk fotosintesis, dan juga untuk sintesis asam lemak yang diperlukan untuk pertumbuhan sel tumbuhan. Tergantung pada fungsi dan morfologinya, plastida biasanya diklasifikasikan menjadi kloroplas, leukoplas (termasuk amiloplas dan elaiopla atau kromopas. Bawang merah mempunyai organel- organel sebagai berikut:

*Dinding sel, yang berfungsi sebagai pelindung sel.

* Jaringan Epidermis adalah jaringan yang terletak paling luar pada setiap organ tumbuhan, yaitu akar, batang, daun. Jaringan Epidermis berfungsi sebagai pelindung bagian dalam organ tumbuhan.





* Nukleus, adalah inti sel yang berada di tengah- tengah sel. Berfungsi untuk Mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme dalam sel, Menyimpan informasi genetik ( gen ) dalam bentuk DNA.

* Membran Inti yaitu membran luar (membran sitosolik) dan membran dalam (membrannukleo-plasmik).

* Sklereid, merupakan sel- sel tumbuhan yang telah mati, berbentuk bulat atau bervariasi, dan berdinding keras yang tahan terhadap tekanan.

* Rhoe mempunyai jaringan yang terdiri dari sel-sel yang bentuknya sama dapat juga melakukan fungsi khusus yang dapat juga bersama jaringan lain membentuk fungsi yang lebih kompleks. Berbentuk segi enam, jarak antar dinding sel berdekatan atau menyatu. Memiliki pigmen warna ungu. Pertumbuhan dari tanaman ini sangat penting pada aktivitas jaringan meristem. Dan jaringanya terbagi dua yang berdasarkan kemampuan untuk tumbuh dan memperbanyak diri yaitu jaringan meristem dan jaringan yang permanen.
 VI.            KESIMPULAN
            Setelah mengamati bentuk sel dari beberapa jenis sampel dan membandingkannya dengan teori yang didapat dari berbagai sumber dapat diambil suatu kesimpulan yaitu : Sel merupakan unit terkecil dalam kehidupan.
Suatu sel dikatakan mati apabila pada saat dilihat di bawah mikroskop memiliki ruang-ruang kosong pada protoplasmanya, karena sel yang hidup memiliki isi pada protoplasmanya. Suatu sel dikatakan hidup apabila mengandung protoplasma yang mencakup sitoplasma yang berisi organel-organel, seperti inti sel, plastida, mitokondria, ribosom, retikulum endoplasma, diktiosom dan mikrobodi.




VII.            DAFTAR PUSTAKA
Asnani.2009.Biology struktur dan fungsi sel
http://www.sridianti.com/organel-sel-tumbuhan-dan-fungsinya.html




 Samarinda, 13 november 2015

      Menyetujui,
      Pembimbing,                                                                            Praktikan,


( Mila ulfa farista A.Md.Far  )                                               (Eka saatur rohmah)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar